Berikut ini adalah 7 kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang sniper :
1. Kamuflase/penyamaaran
Dalam melaksanakan tugasnya, sniper harus selalu dalam posisi
tersembunyi. Sekali ia menampakan diri, dia akan berbalik menjadi orang
yang diburu dan menjadi sasaran tembak kontra sniper. Karena syarat
utama menjadi sniper adalah memiliki keahlian melakukan penyamaran dan
kamuflase agar tetap tak terlihat oleh musuh. Dalam rangka kamuflase
itulah, sniper khususnya yang berada di medan perang, mengenakan pakaian
khusus yang disebut seragam “Ghillie”. Istilah “Ghillie” berasal dari
Skotlandia. Dulu Gillie adalah seorang laki – laki yang ditugaskan oleh
pemilik tanah di dataran tinggi Skotlandia pada akhir tahun 1800-an.
2. Akurasi/keakuratan
Kunci menembak adalah akurasi, yang berlaku untuk senapan maupun sang
penembak. Seorang sniper harus memiliki kemampuan secara akurat
memperkirakan berbagai faktor yang mempengaruhi lintasan peluru dan
titik impak seperti : Jangkauan target, arah angin, kecepatan angin,
ketinggian sniper dan target, dan temperatur disekitarnya.
Sniper dapat mengarahkan senjatanya ke titik nol pada sebuah target, Ini
adalah proses menyesuaikan teropong sehingga titik impak dari peluru
pada titik tujuan untuk jarak khusus. Sebuah senapan dan teropong harus
tetap pada titik nol selama mungkin di bawah semua kondisi. Hal ini
untuk mengurangi kebutuhan untuk mengembalikan ke titik zero selama
misi.
3. Tempat dan Teknik Persembunyian
Istilah tempat persembunyian berarti posisi yang tertutup atau rahasia,
tempat seoran sniper dan timnya melakukan pengamatan dan melakukan
tembakan. Suatu persembunyian memberikan penglihatan yang baik pada
penembak terhadap wilayah sekitarnya, perlindungan yang baik dari
tembakan musuh, dan menyamarkan atau mengkamuflase sniper.
4. Penempatan Tembakan/sasaran yang ditembak
Penempatan tembakan sangat bervariasi tergantung pada jenis senapan
sniper. Senapan sniper militer, yang umumnya tidak digunakan untuk
target yang jaraknya kurang dari 300 meter (330 yard), biasanya membidik
pada tubuh, khususnya dada. Tembakan ini tergantung pada kerusakan
jaringan tubuh, trauma organ, dan darah yang hilang hingga menyebabkan
kematian. Sniper polisi yang biasanya melakukan tembakan dari jarak yang
jauh lebih pendek mungkin berusaha menembak lebih jitu pada bagian
bagian tertentu tubuh atau peralatan khusus.
5. Membidik Target penting
Sniper dapat membidik orang atau benda, tapi paling sering mereka
membidik musuh yang paling penting seperti perwira atau spesialis (yaitu
operator komunikasi) sehingga menyebabkan gangguan maksimal terhadap
operasi musuh. Personal lainnya yang menjadi target termasuk orang orang
yang menunjukan suatu ancaman yang segera bagi sniper, seperti para
pembawa anjing yang sering ditugaskan untuk mencari sniper. Apabila
mungkin mereka menetapkan target menurun sesuai urutan kepangkatan, atau
apabila tak ada orang yang berpangkat, sniper menembak untuk
mengacaukan situasi.
6. Relokasi
Sering dalam situasi banyak target, sniper menggunakan relokasi. Sesudah
meluncurkan beberapa tembakan dari posisi tertentu, sniper bergerak
secara tak terlihat ke lokasi lain sebelum musuh dapat menentukan dimana
ia berada dan melakukan serangan balik. Sniper akan sering menggunakan
taktik ini untuk menyelamatkan diri, menciptakan suatu atmosfir
kekacauan atau kebingunan. Dalam situasi lain yang lebih jarang,
relokasi juga digunakan untuk mengurangi faktor angin.
7. Penyamaran Suara/peredam
Ketika senapan sniper sangat kuat dan karenanya mengeluarkan letusan
yang sangat keras, umumnya sniper menggunakan suatu teknik yang dikenal
dengan sound masking, Taktik ini, ditangan seorang penembak jitu yang
sangat terampil, dapat digunakan sebagai pengganti peredam suara. Suara
yang keras dalam lingkungan, seperti ledakan di udara proyektil altileri
atau tepuk tangan gemuruh, sering dapat menyamarkan suara tembakan.
Tekink ini sering digunakan dalam operasi rahasia, taktik infiltrasi dan
perang gerilya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar